Kasus Stunting atau gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi di Jawa Barat masih terjadi termasuk di wilayah Kabupaten Subang. Untuk itulah, anggota Pramuka hususnya yang aktif di Saka Bhakti Husada (SBH) harus terlibat dalam pencegahan nya.
“Tidak hanya aktif terlibat juga menjadi pelopor, peggerak, motivator, penyuluh untuk mensosialisasikan tentang stunting dan bisa menurunkan kasusnya, ” kata Pengurus SBH Jawa Barat, Adi Komara yang juga pegawai Dinas Kesehatan Jabar saat menjadi nara sumber pada Gebyar Pencegahan Stunting Usia Dini atau Remaja di SMK Kesehatan Bhakti Kencana Jalan Ki Hadjar Dewantara, Subang
Menurutnya, akibat Stunting dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Sementara, dalam jangka panjang, dampak stunting adalah kesulitan belajar dan lebih jauhnya penyakit jantung dan pembuluh darah
“Untuk inipula penting diketahui pencegahannya sejak dini oleh mereka yang akan berkeluarga atau menikah untuk selalu menjaga kesehatan dan keseimbangan asupan gizi. Sebab, bila tidak akan ikut berpengaruh sejak pembuahan atau kehamilan hingga kelahiran, “ungkap Adi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi,SH.,M.HKes yang membuka resmi kegiatan menyambut gembira dengan adanya komitmen dari para pelajar hususnya anggota pramuka. “Kasus Stunting di Subang cukup lumayan mencapai 700 an dan perlu terus dicegah sejak dini, terutama oleh kalangan remaja,” ujarnya.
Maxi pun panjang lebar memberikan edukasi karena Subang bertekad agar zero Stunting baru dan ini dimulai dari remaja. Upayanya melalui peningkatan konsumsi protein hewani, pencegahan anemia. Pencegahan pernikahan dan kehamilan usia remaja, di samping akses sanitasi pun sangat penting.
“Nah remaja di sekolah menjadi ujung tombak perubahan prilaku sehat, sehingga apa yang kita harapkan pencegahan Stunting sejak dini bisa terwujud, “harap dr.Maxi.
Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) Dinas Kesehatan Kabupaten Subang,Jahidin, skm menyebutkan kalau gebyar diikuti oleh 700 anggota Pramuka dari 14 SMA dan SMK sederajat di Kecamatan Subang. “Kita bersyukur mereka berkomitmen mendukung upaya Pemkab Subang mencegah dan menurunkan kasus Stunting, ” katanya.
Selain itu, kata Jay, sapaan akrabnya, dihadiri Perwakilan dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, para Kepala Sekolah dan Pembina serta Pendamping Pramuka dari gugus depan atau pangkalan serta Kwarcab.Gerakan Pramuka Subang, Rumdi Raharja, M.Pd dari Kapusdiklacab.Subang dan Puskesmas Cikala serta Sukarahayu.
Darli , galagala,id
Posting Komentar