Jakarta, 20 Februari 2015 - Pelajaran sejarah bukan tentang menengok masa lalu, tetapi tentang memahami masa depan. Oleh karena itu, pelajaran sejarah akan lebih difokuskan pada pemahaman makna peristiwa sejarah daripada sekadar menghafal fakta, kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam pertemuan dengan Masyarakat Sejarah Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa pembelajaran sejarah tidak hanya sebatas mengetahui kapan, di mana, dan siapa yang menyaksikan suatu peristiwa sejarah. Melainkan, pembelajaran sejarah harus difokuskan pada makna penting peristiwa tersebut bagi bangsa Indonesia. Salah satu contohnya adalah pembelajaran sejarah tentang keterlibatan generasi muda.
"Mempelajari sejarah Sumpah Pemuda bukan mempelajari kapan, di mana, dan siapa yang hadir saat itu, tetapi mempelajari makna Sumpah Pemuda bagi perjalanan bangsa Indonesia," kata Mendikbud dalam pertemuan dengan KHI yang digelar di SMA Negeri 19, Jakarta, Kamis (19/2/2015).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meyakini 60% wisatawan mancanegara tidak berkunjung ke Indonesia karena alasan nonbudaya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berharap masyarakat dapat melestarikan budaya Indonesia. Dengan begitu, tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, daya tarik budaya Indonesia tidak akan hilang. Ia menegaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan lebih memperhatikan pelestarian museum dan cagar budaya.
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengharapkan peran serta masyarakat dalam menyoroti isu-isu warisan budaya yang terancam atau memerlukan perhatian,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada hari yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan didampingi Pelaksana Tugas Kepala Departemen Informasi dan Humas Uri Santoso menghadiri perayaan Imlek 2015 di Vihara Kim Til Lee (Dharma Bakti) Petak Sembilan, Glodak, Jakarta Barat. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengucapkan, “Gong Si Fat Kai” saat menyapa pengunjung Vihara Dharma Bakti dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek. (Sino Hartono/Nur Widianto)
-----
Sumber: Berita Kementerian Pendidikan Nasional
Posting Komentar